Search

Translate

TRANSLATE
Arabic Korean Japanese Chinese Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Jumat, 17 Juni 2011

1.Dida (Brazil)


Setelah Claudio Taffarel, Dida menjadi kiper baru asal Brasil yang diperhitungkan dalam dunia sepakbola. Hal itu terbukti saat dirinya menjadi kiper pertama dari tim Samba yang termasuk dalam kandidat peraih Ballon d’Or di tahun 2003 dan 2005.
Biarpun Dida telah memenangkan Piala Dunia bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional bersama AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden yang kurang baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan terluka saat disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di pertandingan Liga Champions.hem tapi sekarang seh dia udah pudar ya popularitasnya didunia sepakbola?heu..

2. Dino Zoff (Italia)


Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi Zoff. Di usianya yang ke-40, ia menjadi pemain tertua yang memenangkan Piala Dunia. Selain itu, ia juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten di tim yang juara, dan juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah Sepakbola (IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin (Uni Soviet) dan Gordon Banks (Inggris).

3. Edwin van der Sar (Belanda)


Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.

4. Gianluigi Buffon (Italia)


Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik selama turnamen tersebut.

5.Gordon Banks (Inggris)


Banks menjadi pilihan pertama manajer Inggris Sir Alf Ramsey saat Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966. Namun, ia baru menjadi legenda di dunia sepakbola lewat tindakan yang dilakukannya empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko.

Saat Inggris bertanding melawan Brasil, Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak “Gol!”. Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat menyelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola, namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau penyelamatan yang dilakukan Banks

6. Iker Casillas (Spanyol)


Ia baru berusia 28 tahun, tetapi telah tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencia 3-0.

7. Lev Yashin (Uni Soviet)


Pemain legendaris ini merupakan kiper yang berada di urutan paling atas dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh IFFHS. Yashin terpilih berkat kemampuan atletisnya dan juga postur tubuhnya yang membuat gentar para pemain penyerang lawan. Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam karena selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya menepis tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan. Pemakaian namanya oleh FIFA untuk penghargaan bagi kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan pengakuan insan sepakbola dunia terhadap prestasinya

8. Peter Schmeichel (Denmark)


Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.

9.Peter cech ( Ceko )


Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko dan juga Stamford Bridge.

10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)



Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.

Fakta Unik Tentang Sepak Bola

1. 20 kartu merah dikeluarkan di sebuah pertandingan Sportivo Ameliano vs General Caballero (Paraguay) thn 1993

2. Klub ASEC Abidjan (Pantai Gading) tak tekalahkan selama 108 games dari thn 1989 – 1994!

3. Carlos Caszely (pemain Chili) adalah pemain yang terkena kartu merah pertama di Piala Dunia, tgl, 14 Juni 1974

4. Timnas negara Eropa selalu mencapai final di setiap gelaran Piala Dunia, kecuali tahun 1930 dan 1950

5. Kiper Arthur Wharton adalah pemain profesional berkulit hitam pertama. Dia lahir di Ghana dan bermain untuk tim liga Inggris Rotherham United tahun 1889

6. Tahun 1950, India menarik diri dari Piala Dunia karena tidak diijinkan bermain tanpa alas kaki

7. Tahun 1954, Turki kalah dari Spanyol saat kualifikasi Piala Dunia karena batang jerami. Pemain Italia Franco Gemma menutup matanya dan mengambil batang jerami dan dinyatakan sebagai pemenang pertandingan

8. Tahun 1957, hanya tersisa 30 menit, Charlton Athletic berhasil membalikkan skor dari ketinggalan 5-1 atas Huddersfield Town menjadi kemenangan 7-6!

9. Tahun 1968, Penarol (klub Paraguay) hanya kemasukan 5 gol dalam 18 pertandingan liga dan tak terkalahkan sepanjang musim!

10. Tahun 1996, George Weah membayar sendiri kaos dan gaji pemain (sekaligus teammates) Timnas Liberia

11.Tahun 1997, pemain internasional Nigeria, Celestine Babayaro mengalami patah kaki saat merayakan gol pada pertandingan debut preseason bersama Chelsea

12. Tahun 1998, wasit Inggris Martin Sylvester mengeluarkan dirinya sendiri dengan kartu merah sesaat setelah memukul seorang pemain pada pertandingan The Andover dan District Sunday!

13. Tahun 1999, pelatih Leganes, Enrique Martin mendapat hukuman 10 kali pertandingan setelah berlari mendekati pemain lawan yang mencetak gol

14. Skor Terbesar Di Dunia Dalam Pertandingan Internasional adalah 31-0. Yang Bertanding adalah Timnas Australia melawan Timnas Samoa Amerika

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/history/1921745-fakta-unik-sepakbola/#ixzz1Pa9xZqQw

Kamis, 16 Juni 2011

Jose Mourinho, Selalu Special di Musim Kedua

Jose Mourinho, "Special One" Yang Selalu Spesial di Musim Kedua. Bagaimana di Madrid?
Real Madrid mungkin masih kecewa karena musim lalu hanya meraih satu trofi juara, Copa Del Rey, yang sempat rusak setelah dijatuhkan Sergio Ramos dari atas bis.

Namun selalu ada harapan di hari esok. Ya, Madridistas boleh berharap banyak pada Jose Mourinho. The Special One yang selalu "spesial" pada musim keduanya di sebuah tim.

Dalam curriculum vitae-nya, Jose Mourinho tercatat meraih delapan gelar juara pada musim keduanya bersama Porto, Chelsea, dan Inter.

Bila dirata-rata, pelatih asal Portugal itu meraih 2,66 trofi juara, alias minimal selalu meraih double winner, pada tahun keduanya melatih sebuah klub. Sebuah catatan yang cukup fantastis.

Apa kuncinya? Menurut Mourinho, sebuah tim akan menjadi solid pada musim kedua. "Itu normal bagi sebuah tim menjadi lebih solid pada musim kedua," kata Mourinho pada situs resmi Real Madrid.

Pada musim keduanya bersama Porto, 2001-02 lalu, Mourinho menjuarai Piala UEFA, Liga Portugal, dan Piala Portugal. Di Chelsea, Mourinho mengalahkan Arsenal di Community Shield dan mempertahankan gelar juara Premier League.

Tahun kedua Mourinho di Inter lebih fantastis. Ia membawa Nerazurri meraih treble winners, scudetto, Coppa Italia, dan Liga Champions. Ia juga meraih gelar individu pelatih terbaik FIFA.

GELAR JUARA PADA MUSIM KEDUA JOSE MOURINHO

Porto (2002-03) - Liga Portugal, Piala Portugal, Piala UEFA
Chelsea (2005-06) - Community Shield, Juara Premier League
Inter (2009-10) - Scudetto, Coppa Italia, Liga Champions

Bagaimana dengan Mourinho bersama Real Madrid musim 2011-12?

Kekalahan dari Barcelona di semifinal Liga Champions dan kegagalan meraih gelar juara La Liga membuat Mourinho membangun skuadnya musim depan bahkan ketika musim 2010-11 belum sepenuhnya berakhir.

Tiga pemain baru didatangkan dalam waktu hampir bersamaan. Nuri Sahin, Hamit Altintop, dan Jose Callejon bakal membuat lini tengah Madrid lebih solid.

Dengan gelandang yang ada sekarang seperti Xabi Alonso, Sami Khedira, hingga Lassana Diarra dan Fernando Gago -dua nama yang kemungkinan besar akan dijual- Mourinho bisa membentuk dua tim yang sama tangguhnya.

Bila transfer Neymar mulus dan wonderkid Brasil yang disebut-sebut The Next Pele itu gabung Santiago Bernabeu, bisa dibayangkan bagaimana kekuatan lini depan Madrid musim depan, dengan keberadaan Neymar - Cristiano Ronaldo - Karim Benzema atau Gonzalo Higuain.

Tantangan pertama Mourinho adalah kurang dari dua bulan lagi, saat Real Madrid dan Barcelona (lagi-lagi) bertemu di El Clasico, kali ini bertajuk Piala Super Spanyol.

Madrid sebagai juara Copa del Rey akan menghadapi Barcelona sang juara Liga Primera untuk memperebutkan trofi pertama musim 2011-12. Leg pertama di Nou Camp (7 Agustus) dan leg kedua di Santiago Bernabeu (14 Agustus).

Dengan rekor juara yang diraih Mourinho pada musim kedua dan materi pemain-pemain baru Los Blancos, fans Madrid bisa mulai optimis menyambut musim depan.

Tentunya sambil berharap Sergio Ramos tak mengulang kecerobohannya menjatuhkan piala dari atas bis. (rm/zul)

Samuel Eto'o Isyaratkan Tinggalkan Inter

Bola.net - Kabar bakal hengkangnya pelatih Internazionale, Leonardo, tampaknya bakal diikuti oleh anak asuhnya, Samuel Eto'o.
Striker Internasional Kamerun tersebut sebelumnya memang telah menyatakan tak akan meninggalkan Giuseppe Meazza, namun keputusan Eto'o tersebut tampaknya telah berubah, mantan penyerang Barcelona ini dikabarkan bersiap untuk meninggalkan Inter di musim panas ini.

"Memang benar, saya mendapatkan beberapa tawaran," ungkap Eto'o

"Saat ini saya sedang mengambil cuti selama satu bulan, untuk mengevaluasinya semua tawaran tersebut dan memutuskan apa yang harus saya lakukan," tambah mantan pemain Real Madrid ini.

Menurut Eto'o, yang menjadi bahan pertimbangan adalah umurnya tang sudah tak mudah lagi, sehingga dirinya harus benar-benar memikirkan tang terbaik bagi dirinya.

"Saya sudah 30 tahun, saya sudah mendekati saat-saat akhir bisa mendapat kontrak besar. Kita lihat saja apakah saya akan bertahan atau pergi," jelasnya.

Menurut Eto'o, dirinya kini tak lagi memikirkan masalah uang, namun lebih karena keinginan Eto'o untuk menjalani hari-harinya dengan menikmati suasana sebuah kota yang bisa membuatnya merasa nyaman.

"Saya tidak sedang mengejar penghasilan 100 ribu Euro atau 200 ribu Euro lagi, apa yang terpenting bagi saya adalah saya bahagia di sebuah kota, bermain untuk sebuah klub besar di mana saya bisa menikmati permainan," tambah Eto'o.

Eto'o pun mengungkapkan dirinya tengah mempertimbangkan sebuah tawaran yang sangat menarik.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan bermain di klub Liga Premier Inggris, Eto'o tampaknya cukup antusias, dirinya bahkan telah memikirkan hal tersebut.

"Ide ini sudah ada di kepala saya, namun itu semua tergantung bila saya menemukan klub yang tepat. Saya telah mendapat penawaran dari sebuah tim yang bagus."

Ketika ditanya mengenai kembali ke Barca, Eto'o menyebut hal tersebut merupakan hal yang sangat mustahil.

"Kembali ke Barcelona tampaknya tidak akan mungkin, hal tersebut sangat mustahil.

Eto'o merupakan salah satu striker paling mematikan, bersama Mallorca, Eto'o berhasil mencetak 54 gol dari 133 penampilannya. Sedangkan bersama Barca Eto'o lebih trengginas lagi, dari 145 laga yang dilakoninya, Eto'o berhasil menyarangkan 108 gol.

Bersama Inter, Eto'o sejauh ini telah mencetak 33 gol dari 67 laga. (foti/end)

5 Fakta Unik CR 7

5 Fakta Unik Tentang Cristiano Ronaldo
Posted by Indah on Jun 09, 2011


Dua gol yang dilesakan Cristiano Ronaldo ke gawang Villareal pada pertandingan Liga Spanyol pekan ke-37 lalu, membuat CR7 menyamai rekor Hugo Sanchez (Real Madrid) dan Telmo Zarra (Athletic Bilbao) yang mampu mencetak 38 gol dalam satu musim di La Liga. Prestasinya ini semakin mengukuhkan reputasi CR7 sebagai salah satu pemain terbaik di muka bumi. Berikut adalah 5 fakta unik mengenai Cristiano Ronaldo:

1. Nama



Ronald Reagan, orang yang menginspirasi Jose Dini Aveiro menamai anaknya dengan nama Cristiano Ronaldo
Nama panjang CR7 adalah Cristiano Ronaldo dos Santor Aveiro. Nama ini terinspirasi oleh aktor favorite ayahnya yaitu Ronald Reagan, yang juga merupakan Presiden Amerika Serikat.

2. Ayah Cristiano Ronaldo meninggal karena alkohol



Jose Diniz Aveiro (dua dari kiri) bersama keluarganya
Ayah Cristiano Ronaldo, Jose Diniz Aveiro meninggal di usia 52 karena alkohol. Kematian ayahnya menodai sumpah Ronaldo yang menjauhi alkohol dari hidupnya.

3. Cry Baby



Cristiano Ronaldo dijuluki Baby Cry dan Little Bee saat masih kecil
Ronaldo mempunyai kebiasaan unik saat kecil. Saat pulang sekolah ia langsung bermain bola dengan rekan-rekannya. Saat bermain bola, Cristiano Ronaldo sering menangis saat umpannya tak mampu dikonversi menjadi gol oleh rekan-rekannya. Karena perilakunya tersebut orang-orang memanggil CR7 sebagai “Cry Baby”. Selain mendapat julukan “Cry Baby”, ia juga dijuluki “Little Bee” karena tak seorang pun dapat mengejarnya saat bermain bola.

4. CR7 Boutique




CR7 Boutique di Lisbon, Portugal
Ronaldo dikenal sebagai fashionista. Bersama kedua saudara perempuannya, ia membuka butik dengan merek CR7 di Portugal.

5. Armani Exchange dan Nike


Cristiano Ronaldo dan Armani Exchange
Ronaldo merupakan model untuk merek-merek besar seperti Armani Exchange dan Nike. CR7 dilaporkan dibayar US$ 25 juta untuk pekerjaannya sebagai model.

Sumber: Yahoo

Paul Scholes Kecam Chelsea

Paul Scholes menunjukkan bagaimana Manchester United bisa begitu mendominasi di Liga Primer Inggris.

Oleh Ivena Kasatyo
15 Jun 2011 03:40:00
795
Share

Galeri Foto Perbesar
Paul Scholes, Manchester United
Terkait
Mantan bintang Manchester United yang baru pensiun Paul Scholes mengeluarkan kritikannya terhadap Chelsea. Menurutnya Chelsea sama sekali tak menunjukkan sikap hormat kepada manajer tim. Tak heran bila klub tersebut dengan mudah memecat manajer meski pernah memberi titel juara.

"Chelsea dengan gampang memecat manajer yang telah memberikan gelar ganda tahun sebelumnya. Mempertahankan orang yang sama merupakan hal terbaik yang harus dilakukan dan tidak semua klub bisa mengikuti apa yang dilakukan United," ujar Scholes.

"Bila tim-tim bisa mempertahankan manajernya dan berusaha agar tidak memecatnya, itu sungguh luar biasa," lanjutnya.

Scholes menilai klub seharusnya mengikuti langkah United yang tak pernah berganti manajer. Hasilnya, selama 25 tahun mengarsiteki United, manajer Sir Alex Ferguson memberi banyak trofi juara. Menurutnya, kunci sukses United mendominasi sepakbola Inggris tak lain mereka mempertahankan manajer tim.

"Anda harus menghormati orang yang menangani klub," ujar Scholes yang bermain lebih dari 650 kali bersama United. Dirinya memenangi sepuluh titel Liga Primer bersama the Red Devils.